Rincian Program Kesehatan Prima untuk Desa Lamunga
1. Analisis Situasi dan Identifikasi Masalah
Sebelum membuat program kesehatan, perlu dilakukan survei atau analisis terkait masalah kesehatan yang paling mendesak di Desa Lamunga, seperti:
- Angka stunting dan gizi buruk pada balita dan anak usia sekolah.
- Angka kesakitan terkait penyakit menular (misalnya demam berdarah, tuberculosis, atau malaria).
- Akses layanan ibu dan anak, termasuk kehamilan dan persalinan.
- Akses layanan air bersih dan sanitasi.
- Kesadaran masyarakat terhadap penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
- Akses layanan kesehatan dasar.
2. Sasaran Program
- Ibu hamil dan ibu menyusui
- Balita dan anak usia sekolah
- Lansia
- Keluarga dengan tingkat kepatuhan rendah terhadap perilaku hidup sehat
- Penyandang penyakit menular dan tidak menular
3. Program Prioritas Kesehatan
Berikut adalah program utama yang bisa diterapkan:
a. Program Ibu dan Anak Sehat
- Pelayanan kehamilan dan persalinan sehat: Mendorong pemeriksaan kehamilan rutin dan layanan persalinan yang aman.
- Program ASI eksklusif dan gizi anak: Sosialisasi praktik pemberian ASI eksklusif dan pemenuhan gizi seimbang.
- Posyandu Aktif: Memperkuat peran Posyandu sebagai tempat pemantauan pertumbuhan anak dan layanan imunisasi.
b. Pemberdayaan Gizi dan Pencegahan Stunting
- Melakukan edukasi terkait pola makan sehat, asupan nutrisi, serta praktik clean and healthy living.
- Menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait untuk distribusi vitamin dan suplemen gizi.
- Membuat program penyuluhan dan penyediaan layanan konsultasi gizi.
c. Penyuluhan dan Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
- Sosialisasi tentang kebersihan tangan, sanitasi, kebersihan lingkungan, serta penyediaan akses air bersih.
- Promosi kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah beraktivitas.
d. Layanan Vaksinasi dan Imunisasi
- Memastikan cakupan imunisasi anak dan remaja mencapai target yang telah ditentukan.
- Melakukan kampanye vaksinasi untuk mencegah penyakit yang dapat ditularkan.
e. Penyediaan Akses Layanan Kesehatan
- Memperkuat layanan kesehatan melalui kerjasama dengan tenaga medis dan fasilitas layanan.
- Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan Puskesmas atau layanan rumah sakit dengan layanan ambulans dan sarana transportasi.
f. Program Deteksi Dini Penyakit dan Penanganan
- Mengadakan skrining penyakit seperti hipertensi, diabetes, tuberkelosis, dan penyakit jantung.
- Membangun pos-pos pemantauan kesehatan untuk memudahkan deteksi dini dan penanganan.
g. Penguatan Sarana dan Prasarana Kesehatan
- Meningkatkan fasilitas kesehatan yang ada (misalnya Puskesmas, posyandu, sarana air bersih, serta unit-unit perawatan kesehatan dasar).
- Memastikan ketersediaan alat kesehatan dan tenaga medis.
4. Strategi Implementasi Program
Untuk menjalankan program-program tersebut dengan efektif, berikut adalah strategi yang bisa dilakukan:
-
Kemitraan dan Kolaborasi
Bekerja sama dengan dinas terkait (Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan), lembaga swadaya masyarakat (LSM), tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan lokal.
-
Penyuluhan Berbasis Masyarakat
Mengadakan kegiatan penyuluhan dengan metode yang mudah dipahami masyarakat.
-
Peningkatan Peran Posyandu dan Tenaga Kesehatan Lokal
Melatih kader kesehatan desa dan memperkuat fungsi Posyandu dalam memberikan layanan kesehatan dasar.
-
Penyediaan Sarana dan Infrastruktur Pendukung
Memastikan kebutuhan air bersih, lingkungan sehat, serta fasilitas kesehatan yang memadai.
5. Monitoring dan Evaluasi
Penting untuk melakukan pemantauan berkala terhadap efektivitas program dengan indikator sebagai berikut:
- Angka kehamilan yang memeriksakan kehamilannya.
- Angka cakupan imunisasi dan vaksinasi di kalangan balita dan anak usia sekolah.
- Angka kasus stunting dan perbaikan indikator gizi buruk.
- Jumlah kasus penyakit menular dan tidak menular yang berhasil dideteksi dan ditangani.
- Cakupan pelayanan melalui Posyandu dan sarana kesehatan desa.
6. Anggaran dan Dukungan
Memastikan dukungan dari berbagai pihak, baik dari APBN, APBD, kerja sama lintas sektor, serta bantuan dari lembaga donor.